Dinda's Blog

HAVE FUN AND ENJOY WITH THIS BLOG ;)

Powered By Blogger
Selasa, 15 Maret 2011

Laboratorium Petir

Diposting oleh Dinda Fitri Fatimah |


          Hm, seperti apa laboratorium petir itu ya? Apakah peralatannya selalu tersambar petir? Ternyata tidak! Peralatannya justru dijaga agar jangan sampai tersambar petir, karena harganya mahal sekali. Bentuknya berupa antena penangkap suara petir. Suara petir yang terjadi sampai jarak 30 atau 100 kilometer akan dicatat secara otomatis. Catatan yang dihasilkan sangat penting loh! Dari catatan itu dapat dibuat peta daerah rawan petir. Peta ini berguna bagi orang yang membangun jaringan listrik, pemancar televisi, atau menerbangkan pesawat. Mereka kan harus menjauhi daerah rawan peti r agar selamat. Orang yang tinggal di negara empat musim, seperti Amerika, rajin mencari berita tentang petir. Soalnya di negara empat musim itu petir banyak terjadi justru di musim panas. Jadi petir bisa saja muncul pada waktu langit terang tanpa hujan, ketika orang banyak berekreasi atau bepergian di luar rumah. Lalu bagaimana tanda bahayanya? Hm, bila teman-teman berdiri di daerah berawan dan rambutmu tiba-tiba berdiri, wah.. cepat lari! Itu berarti daerah petir. Haha, lucu juga ya! Namun tidak semua awan dapat menyebabkan rambut kita jabrik. Biasanya awan seram seperti itu hanya jenis awan kumulonimbus, yaitu gundukan awan putih yang menjulang tinggi dan jaraknya dekat dengan daratan.
          Di Indonesia, badai petir paling sering terjadi di kota Bogor dan Manado. Bahkan Bogor adalah kota terbanyak petirnya di dunia. Mengapa bisa terjadi? Begini, uap air laut dari pantai Jakarta bergerak ke Bogor. Suhu udara pegunungan di Bogor kemudian mendinginkan uap air laut itu. Akibatnya terbentuklah awan yang mengandung kristal es bermuatan listrik. Dialah awan kumulonimbus, sang awan petir! Karena itu di Bogor terdapat laboratorium pencatat petir.


Agar Tidak tersambar Petir
  • Rajinlah menengok keadaan langit. Terutama kalau teman-teman berlibur saat musim panas di negara empat musim. 
  • Bila langit mendung dan terdengar guruh, berhentilah bermain di lapangan terbuka, berenang atau naik sepeda di luar rumah. 
  • Jika terperangkap di lapangan terbuka usahakan tidak menjadi sasaran petir. Caranya, tekuklah lutut dan masukkan kepala di antara kedua lututmu. Hindari pohon besar, carilah pohon terkecil. 
  • Matikan televisi, radio dan janganlah menelepon pada waktu hujan petir.Ketika hujan petir sebaiknya tinggallah di dalam rumah. Namun, hindari duduk dekat jendela, pintu, teras atau pagar. Tubuh kita adalah jalan yang disukai petir ketika meloncat ke bumi.

0 komentar:

Subscribe